Cikuray Aku Kembali

Untuk kesekian kalinya aku kembali mendaki, menjejaki kaki di gunung ini. Gunung yang berada di wilayah Garut, Jawa Barat. Dengan ketinggian 2.821 MDPL. Kali ini rute yang dipilih via Tapak Geurot, desa Sukahurip, Kecamatan Cigedug, Garut, Jawa Barat.

DAY 1, Jumat 27 Mei 2022
Sekira pukul 22.00 WIB, Xenia yg kami tumpangi melaju meninggalkan Basecamp TNA menuju titik Basecamp pendakian Tapak Geurot, Gunung Cikuray.

DAY 2, Sabtu 28 Mei 2022
Pukul 04.00 WIB mobil yang kami tumpangi tiba di pelataran Basecamp Tapak Geurot. Suara-suara pengajian dari toa mesjid bersautan penanda Subuh segera tiba. Carrier satu persatu diturunkan, memasuki gang menuju BaseCamp yg menjadi Pos pendaftaran pendakian Gn. Cikuray.
Di dalam basecamp sudah ada beberapa rombongan pendaki yang masih terlelap bergumul Sleeping Bag-nya. Kopi pun di seduh, sambil re-packing barang-barang yang akan di bawa mendaki.

Pukul 07.00 WIB loket sudah buka, ketua rombongan mengurus “Simaksi” ngga ribet, cuma nyerahin print KTP peserta pendakian, mencatat nomer HP, dan membayar HTM sebesar 25.000 per orang plus 25.000 untuk tiket parkir mobil, tanpa surat vaksin dan tanpa surat dokter. Ijin mendaki selesai, sarapan sebelum mendaki selesai. Re-packing dan cek alat untuk mendaki selesai, Kami pun bersegera memulai pendakian..

Ada sedikit pengarahan dari ‘ranger’ basecamp Tapak Geurot, tentang jalur pendakian, titik air, dan titik camp membuka tenda. Keluar gang basecamp, belok kanan jalan aspal, melewati gapura dan pos ojek… Terus menyusuri aspal jalan raya melewati rumah penduduk, sekolah, kantor desa Sukahurip.

Warung-warung makan belum banyak yang buka

“rerata buka jam sembilan Aa..” ucap salah satu akamsi
Tepat… Jam 9 warung makan pinggir jalan baru buka, kami pun mampir untuk makan pagi “on the spot” Bungkus nasi + lauk untuk makan siang dan malam di pendakian. Harga paket makan terbilang murah.. “ngga nge-getok pendatang ceunah teh…”

Pukul 09.20 Dari jalan aspal kami masuk gapura yg menjadi titik start jalan tanah menuju Pos 1.. rupanya sedang ada pelebaran jalan menuju Pos 1 ini. Empat puluh lima menit-an dari rumah makan pinggir jalan, kami pun tiba di Pos 1, bale-bale bisa untuk duduk berteduh. Jam 10.00 pas di Pos 1, cuaca panas terik berangin kencang. Istirahat sebentar, melanjutkan perjalanan menuju Pos 2.

Membelah perkebunan warga, dominasi tanaman cabai, wortel, kol, tomat, labu siam, jeruk, pisang, dan buah markisa. Rute menuju Pos 2 agak membingungkan, karena sedikitnya tanda-tanda plang penunjuk arah. Andelan menggunakan navigasi “bacot” tanya warga yang sedang berkebun.
“Punten Ibu.. kalo mau ke puncak ke arah mana ya..”

View rute ini bagus, apalagi di dukung cuaca yang cerah, tampak ladang, alang-alang hijau merah, bukit-bukit dan gunung-gunung di sekeliling.. ngga nunggu lama drone pun terbang mengudara mengambil footage-footage pemandangan. Pukul 12.30 WIB kami tiba di Pos 2. Ada warung dan sumber air mengalir. Pesen teh dan kopi ke ibu warung, rest sejenak..

“Ke Pos 3 masih jauh Bu dari sini?” ucap babang Zhaday
“Sebentar A.. satu jam-an kira-kira..” ucap penjaga warung
Istirahat selesai.. kopi dan teh sudah habis di sruput, kami pun melanjutkan pendakian menuju Pos 3.
Jalur masih sama, jalan tanah, membelah perkebunan dan ladang warga. Pindah punggungan bukit-bukit.. melewati beberapa pohon-pohon pinus dan alang-alang yang bergetar ‘bertasbih’ tertiup angin.

Pukul 15.00 WIB kami tiba di Pos 3, sudah ada beberapa tenda pendaki, ada saung dan api unggun yang di buat oleh ranger Tapak Geurot. Lahannya luas dan datar bisa menampung banyak tenda. Viewnya bagus terbuka, tampak kota Garut dibawah, awan-awan putih, gunung-gunung yang berdiri kokoh.. Papandayan, Guntur, Ciremai..

“Nge-camp di sini aja kang… Nanti jam 03.00 baru muncak lenggang..” ucap Ranger TG.
Awalnya rombongan kami mau membuat tenda di Pos 6, karena kondisi fisik yang lelah dan saran dari akang Ranger, akhirnya di putuskan membuka tenda di Pos 3 ini.

Selain dekat dengan sumber air terakhir dan view yang bagus.. ternyata nge-camp di Pos 3 ini aman, di ronda-in dan di jaga sama porter TG dari serangan “BAGAS” hutan. Thanks Kang..

Pukul 19.00 setelah senja hilang berganti dengan kelap-kelip lampu kota dan kendaraan dibawah sana, sementara di atas langit cerah penuh kelap-kelip bintang.. tapi anginnya kenceng beud.. gleber-gleber…

DAY 3, Minggu 29 Mei 2022
Teng.. nit.. nit.. alarm berbunyi nyaring.. waktunya Summit Attack. Isi energi yang anget-anget ke perut. Pake perabotan untuk nahan angin dan dingin. Jam 03.30 WIB keluar tenda, siap-siap buat jalan muncak. Tiba-tiba hujan turun ngga pake pelan dulu langsung aja deres, buru-buru masuk tenda lagi..
Nunggu ujan rada reda, masih sempet untuk ngupi dan ngeteh dulu dalam tenda..

Selepas sholat subuh, ujan mereda. Jam 04.50 WIB kami mulai mendaki, masih pake jas hujan dan headlamp. Sinyal internet dan HT masih dapet di Pos ini. Info via HT dari team darat TNA di basecamp Tapak Geurot, puncak Cikuray tampak bertopi, awan bulet kaya topi nutupin puncaknya..

Jalan nanjak bertangga-tangga tanah.. ngga abis-abis sampe kemudian kami nemuin Pos 4. Waktu udah nunjukin jam 05.50 WIB. Pos nya miring, ngga luas.. ngga cocok buat buka tenda. Lanjut pendakian ke Pos 5. Jalurnya masih sama, hutan, rapet, tanjakan tangga tanah..

Sekira satu jam dari Pos 4, kami pun tiba di Pos 5, kondisinya hampir sama kaya Pos 4, sempit, ngga cocok buat buka tenda. Lanjutin lagi menuju Pos 6. Ini jalur full ber tangga-tangga tanah, ngga ada bonus-bonusan..

Jam 08.00 sampe di Pos 6, rada luas dan terbuka, cukup untuk beberapa tenda kapasitas 2P dan 4P. Sinyal HT masih jelas Pos 6 – Basecamp TG, sinyal internet ngga stabil kadang ada kadang ghaib..

“ilang-ilangan kaya kamu..”

Info dari bawah, Puncak Cikuray masih bertopi miring..
Pantesan matahari belom nembus, anginnya gleber-gleber, dinginnya RUAR BIASAH…

Jam 09.00 WIB nerusin perjalanan dari Pos 6 menuju puncak. Jalur udah rada terbuka ciri khas kalo mau sampe puncak. Pohon-pohon kecil, pohon edelweis udah mulai ada.. Jam 09.20 WIB kamipun tiba di Puncak Cikuray via Tapak Geurot. Alhamdulillah cerah.. topi miringnya udah ngga ada di puncak.

Sampe puncak, langsung makan bakso, semangkoknya 15.000..

Makan Bakso di Mall ❎
Makan Bakso di Puncak Gunung ✅

eeeaaa..

Alhamdulillah.. masih bisa sampe puncak ini lagi.. Walaupun sedikit-sedikit jalannya, kebanyakan puyengnya.. Tapi terbayarkan oleh view indah Cikuray sehabis bertopi..

Terimakasih buat team yang udah membersamai, kalian hebat..

-345-

MENGGAPAI PUNCAK SEJATI GUNUNG SUMBING

Nepal Van Java, desa unik berwarna-warni yang menjadi icon pariwisata pilihan di kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi titik start pendakian saya dan tim The Ngesot Adventure untuk menuju Puncak Sejati Gunung Sumbing.

Jumat, 13 Mei 2022

Sekira pukul 22.00 WIB Elf yang kami tumpangi melaju tidak normal dengan kecepatan 60km/perhari membelah jalan tol Jakarta menuju Kota Magelang, Jawa Tengah. Paraaaahhh, lama pake banget.

Sabtu, 14 Mei 2022

Enam belas jam sudah berkendara, kami pun tiba di area parkir Nepal Van Java, waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB. Satu persatu Carrier diturunkan, paguyuban ojek di sekitar parkiran menawarkan jasanya mengantar kami menuju basecamp Gn. Sumbing. Murah kok, hanya sepuluh ribuan satu kali jalan

“Ayo Mbae.. Sepuluh ewu ae…”

“Berangkaaaaatttt…”

Pukul 15.30 WIB Basecamp Butuh. Barang-barang bawaan pendakian di data dan di periksa dengan ketat, baik perlengkapan mendaki maupun logistik pendakian, setiap sampah yang tertinggal akan mendapat sanksi denda saat turun nanti. Sanksi per-pelanggaran dikenakan denda Rp.1.025.000,-

Registrasi selesai Pukul 16.30 WIB. Kami menggunakan ojek sumbing dengan harga 20.000 per-tiket yang bisa dipesan di Registrasi Basecamp Butuh. Ojek yang kami tumpangi menderu-deru meninggalkan Basecamp Butuh menuju Pos Bayangan 1, rutenya menanjak luar biasa, membelah kampung dan perkebunan warga. Tiga puluh menit berselang, rombongan sudah komplit dan melanjutkan perjalanan dengan membawa beban masing-masing menuju Pos 1.

Pukul 17.30 WIB Semua rombongan tiba di Pos 1, hujan turun gerimis manja. Jas hujan dan headlamp langsung kami pakai, prepare masuk menuju Pos 2.

Jalan tanah bertangga-tangga, di kiri-kanan pohon-pohon pinus berdiri berjajar.. hujan masih gerimis, alunan musik gamelan dan dangdut masih terdengar keras dari speaker-speaker warga yang menggelar hajatan.

Pukul 21.00 WIB semua rombongan tiba di Pos 2, terdapat shelter beratap tanpa dinding, lumayan untuk beristirahat, kami pun singgah di shelter itu. Konsolidasi Porter, info yang di dapat Pos 3 area Camp sudah penuh, sementara kami harus buka 5 tenda keseluruhannya.

Di Pos 2 rehat agak lama, karena harus memastikan untuk tenda yang di pasang oleh team advance. Setelah dapat info dan kepastian dari team advance, Kita pun berangkat menuju Pos 3.

Gas terus menuju Pos 3, melalui beberapa anak sungai, jalan licin berbatu dan jurang di kanan jalur, extra hati-hati pokoknya.

Pukul 24.00 WIB semua rombongan tiba di Pos 3 rute Adipuro (Camp Adipuro), Empat tenda orange telah berdiri, waktunya istirahatkan badan, sambil prepare untuk muncak pagi nanti.

SUMMIT ATTACK

Minggu, 15 Mei 2022

Selepas sholat Subuh, pukul 05.00 WIB kami memulai pergerakan menuju puncak, berjalan di kiri-kanan sabana berbukit, setelah dua jam berjalan kami pun tiba di Pos 4 pada pukul 07.00 WIB. area datar terbuka, angin menderu-deru tanpa penghalang. Menguras tenagaaa…

Team melanjutkan perjalanan menuju Puncak Sejati, matahari bersinar terik, jalur menuju puncak terlihat masih sangat jauh sekali. Namun, semangat harus tetap membara. Semangat, Sedikit lagi…

Pukul 09.00 WIB saya dan rombongan The Ngesot tiba di Puncak Sejati Gunung Sumbing 3371 MDPL

Masya Allah… Akhirnya bisa juga sampe ke atas…

Thanks The Ngesot Adventure

Story By : Evi Susanti

Sosok dokter dermawan itu layak dijadikan panutan

Tepat Pada Ahad (24/04/2022) sekira pukul 16.00 WIB sore, di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Seorang Dokter itu, berbaring pada akhir hayatnya. Sosok yang rendah hati itu, pergi ke Keridhoan Ilahiah, telah meninggal dunia dr. Bob Ichsan Masri bin Masri Rustam.

Orang baik itu, menghela nafas di 10 hari terakhir, Bulan Suci Ramadhan 1442H, disebabkan sakit yang telah dideritanya.
Sesosok yang dikenal periang, sederhana, berprilaku humanis atas
kebaikan budi-Nya dan mudah mudahan, kebaikan yang telah diperbuat, akan terus mengalir sebab kedermawanan-Nya, juga beliau layak dijadikan panutan.

dr. Bob Ichsan Masri Bin Masri Rustam, seorang ahli kandungan atau Obginozone, pernah juga menjabat sebagai Dewan Penasihat, kemudian satu dari beberapa pendiri swamedium.com dan juga aktif memberi donasi dan santunannya kepada sesama yang membutuhkan.

Teriring salam dan do’a untuk Nya serta kepada keluarga yang ditinggalkan.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ
“Allahumma firlahu warhamhu waafihi wafu`anhu”
(Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya, berilah rahmatMu ke atasnya, sejahtera dan maafkanlah dia”.

Tak lupa jua, doa untuk kita semua baik yang masih hidup maupun yang telah meninggalkan kita semua, yang masih diberi umur dan masih diberi nikmat sehat wal afiat di malam turunnya Al Qur’an pada bulan Ramadhan yang keutamaan-Nya lebih baik jika dibanding dengan seribu bulan lain-Nya yakni Malam Laillatul Qadar.
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku”).

Setali dengan itu, mendapati informasi duka cita mengenai meninggal duniannya dokter Bob, ucapan turut berbela sungkawa dan duka cita datang dari akun Instagram The Ngesot Adventure pada postingannya sekira pukul 21.24 WIB tadi, berisikan Beliau orang baik, dan kami bersaksi bahwa beliau orang baik, Selamat jalan orang baik, berpulang ke Rabb-Nya di bulan baik yang penuh ampunan.
“Beliau adalah salah satu pendiri dan pemilik swamedium.com, donatur tetap tiap kegiatan thengesotadventure. Kami bersaksi bahwa beliau adalah orang baik, Selamat jalan orang baik, berpulang ke Rabb-Nya di bulan baik yang penuh ampunan” dalam postingan akun instagram, tulisnya.

Menurut informasi, Insha Allah Pemakaman dilangsungkan pada Senin, (25/04/2022) jam 09.00 di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak.

Sekaligus sebagai tambahan informasi, berikut alamat rumah duka yang bertempat di Jalan. Balai Pustaka No.29-31, RT.6/RW.15, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta.

Tips Membawa si-kecil Pada Pendakian Gunung

Sebelum memutuskan untuk mendaki gunung bersama si kecil, kita perlu menyiapkan banyak hal. Mulai dari persiapan diri sendiri dan juga si anak. Yang jelas kita nggak bisa mendaki gunung bersama anak tanpa persiapan matang atau hanya bermodal ikut-ikutan trend sosial media.

Berikut ini saya bagikan beberapa tips nya :

  • Mengenal Kondisi dan Kemampuan Anak

Orang tua yang bisa menilai kapan usia yang tepat untuk bisa mengajak anak mendaki gunung, dengan melihat pada kondisi tubuh dan kesiapan mental si anak. Yang harus dipahami, bahwa kegiatan mendaki bukanlah sesuatu yang mudah, selain lamanya perjalanan, trek yang menanjak dan cuaca yang tidak menentu.

  • Mengenal Karakteristik Gunung

Perlunya mengenal gunung yang di tuju, selain tentang pengurusan ijin mendaki (SIMAKSI) yang ada batasan umur di gunung-gunung tertentu, kita juga wajib tahu tentang trek nya, apakah cocok untuk si kecil nanti. Dan juga bisa mengenal waktu (bulan) yang tepat untuk pendakian.

  • Latihan Fisik

Setelah paham betul tentang kondisi si kecil dan karakteristik gunung yang akan di tuju, mulailah dengan latihan fisik bersama seperti joging, bersepeda, berenang atau jalan-jalan keliling mall/pasar setidaknya 2x seminggu selama 2 bulan sebelum pendakian. Manfaatnya ketika mendaki yaitu memiliki banyak energi, lebih bugar, sekaligus terhindar dari kekakuan, cedera otot dan kram.

  • Mempersiapkan Manajemen Perjalanan dan Perbekalan

Waktunya mempersiapkan manajemen perjalanan dan perbekalan, siapkan ceklist peralatannya

  1. Alat yang akan dibawa. Selain kuat, harus aman dan nyaman di pakai saat pendakian.
  2. Logistik Pendakian. Makanan yang di sukai si kecil mudah dalam penyajian atau siap saji.

Medis P3K. Siapkan obat-obatan yang di anjurkan/cocok untuk si kecil sebagai antisipasi : masuk angin, demam, sakit perut, pusing, dan lain-lain.

  • Mempersiapkan Tim Pendukung

Tidak ada salahnya membawa tim pendukung untuk membantu pendakian. Gunakan jasa porter dan mendakilah dengan yang sudah berpengalaman. Saat ini hampir di semua kaki gunung sudah banyak terdapat jasa Guide dan porter yang bisa kita sewa.

  • Puncak Bukan Segalanya

Puncak bukan segalanya, yang utama adalah pendakian yang ‘Safety Procedure’ naik dan turun gunung dengan selamat. Setidaknya sudah memberikan pelajaran dan pengalaman yang berharga untuk si kecil tentang seperti apa mendaki gunung dan bagaimana berhadapan langsung dengan alam.

  • Dokumentasi Mengabadikan Momen

Last but not least, pastikan membawa kamera. Abadikan momen saat si kecil mendaki gunung. Hasil dokumentasi akan jadi kenangan manis bagi mereka dan bisa memotivasi anak-anak untuk kembali bertualang.

Article by: Apriyanti Lestari

Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim di Bulan Ramadhan 1443H/2022

Marhaban Ya Ramadhan..

Bulan istimewa umat Islam di seluruh dunia ini memang bulan yang paling ditunggu-tunggu. Bulan Ramadhan satu tahun sekali ini memang menjadi waktu bagi orang-orang mencari pahala sebanyak-banyaknya. Tidak bisa dipungkiri, seluruh umat islam bergembira menyambut Bulan suci Ramadhan.

Banyak keajaiban-keajaiban di bulan penuh berkah ini. Dari yang jarang menjalankan ibadah shalat, mengaji, ataupun bersedekah, di bulan Ramadhan ini jadi tergerak menjalankan ibadah dan berbondong-bondong ke masjid terdekat. Allah SWT memang maha membolak-balikan hati manusia.

Puasa adalah salah satu rukun islam dan hukumnya wajib bagi umat muslim berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah dan ijma. Secara istilah, Puasa adalah menahan diri pada siang hari dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat beribadah sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Sedekah adalah suatu kegiatan memberikan sebagian harta kita bagi orang orang yang membutuhkan. Sedekah bisa dengan berbagai macam jalan tidak hanya memberikan uang, sedekah juga bisa dengan memberikan makanan atau sesuatu yang dibutuhkan orang lain.

Allah SWT sangat suka dengan orang-orang yang bersedekah. Allah menjanjikan balasan yang kemuliaan bagi orang-orang yang bersedekah. Keutamaan sedekah bisa mengapus dosa-dosa sebelumnya, dibebaskan dari siksa kubur, menjauhkan diri dari api neraka, dan pahala bersedekah yang di lipatgandakan oleh Allah SWT.

PT Talenta Nusantara Abadi mengadakan sebuah kegiatan Buka Bersama dan Santunan Untuk Anak-anak Yatim pada tanggal 15 April 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai macam kalangan mulai dari Komunitas Pecinta Alam, Penggiat Alam, Masyarakat Setempat, dan juga beberapa Anak Yatim dari berbagai wilayah. Acara Buka Bersama kali ini tidak hanya diisi dengan kegiatan Buka Bersama seperti biasanya. Namun kali ini, PT Talenta Nusantara Abadi mengadakan Santunan untuk para Anak Yatim yang turut serta diundang di kegiatan hari ini.

Banyak Hikmah dari bersedekah kepada Anak Yatim di Bulan Ramadhan.

Dalam Agama Islam, Anak Yatim ditempatkan diposisi yang sangat mulia dan istimewa. Umat Muslim memang sangat dianjurkan memuliakan Anak Yatim dengan berbagai cara. Memperbanyak bersedekah untuk Anak Yatim tidak akan membuat harta kalian berkurang, justru akan dibalas oleh berbagai kebaikan asal niat yang kita ucap itu benar untuk beribadah dengan hati yang ikhlas.

Rasulullah SAW mengatakan, ada tiga amalan yang pahalanya tidak akan terputus meski seseorang telah meninggal dunia. Tiga amalan itu adalah Sedekah jariyah, Doa anak yang saleh, Serta ilmu yang bermanfaat.

Nabi Muhammad SAW bersabda, sedekah dengan nilai berapa pun dapat menjauhkan seseorang dari api neraka. Semakin banyak sedekah yang dilakukan, semakin jauh pula jarak dengan pintu neraka. Allah SWT menjanjikan pintu surga khusus untuk muslim yang gemar bersedekah. Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa mereka yang berasal dari golongan orang gemar bersedekah bakal dipanggil untuk masuk surga melalui pintu sedekah.

Acara hari ini berjalan hikmat dan lancar. Dimulai dari Registrasi peserta dan Bazaar Outdoor dari beberapa brand outdoor seperti Bengkel Counture dan Beruang Gunung, dilanjutkan Buka Puasa Bersama dan Shalat Berjamaah. Setelah berbuka, pembagian Doorprize dari beberapa Product Outdoor PT Talenta Nusantara Abadi dan dilanjutkan acara santunan untuk anak-anak yatim.

Dengan berakhirnya acara Buka bersama dan Santunan anak yatim, kami dari PT Talenta Nusantara Abadi berharap bisa membuka pintu silaturahmi untuk kedepannya. Kami sangat berterimakasih atas waktu yang telah diberikan untuk berpartisipasi di acara kami.

Atas Nama PT Talenta Nusantara Abadi, Segala kekurangan di acara dan kekhilafan kami mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. See you next event.

Golden Sunrise Prau via Patak Banteng

Ini tentang Prau

Syukurku pada Ciptaan Mu Ya Allah

Entah kapan aku akan kembali ke sini

Biar waktu yg kan menjawabnya

One Day, Ingin ku saksikan Golden Sunrise Prau

One Day…

Day 1 Pos Patakbanteng – Pos 4 Plawangan Sunrise Camp

Setelah re-packing, pukul 14.00 WIB kami mulai meninggalkan rumah Pak Rohadi menuju pos pendaftaran SIMAKSI Basecamp Patak banteng, melewati jalan khas perkampungan beraspal yang di kiri-kanan nya sudah banyak terdapat penginapan-penginapan dan warung ‘oleh-oleh’ khas Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Berselang 30 menit kami pun tiba di Pos SIMAKSI Basecamp Patak banteng, ternyata perijinan pendakian sudah ‘rapi’ di urus Pak Rohadi.

Pukul 14.30 WIB, Start pendakian melewati rumah-rumah penduduk yang bertangga dan tembok yang dicat warna-warni. Sebenernya saat diliatin video tentang trek awal pendakian dari Patak banteng menuju Puncak Prau. Udah niat pengen foto di sini sambil jalan hehehe… Setengah jam perjalanan, kamipun tiba di Pos 1 Sikut Dewo, Alhamdulillah cuacanya cerah berangin…

Pukul 15.15 WIB kami meninggalkan Pos 1 menuju pos berikutnya, trek menanjak bertangga-tangga, masih ada warung yang buka di sepanjang jalan menuju Pos 2. Tepat pukul 16.00 WIB kami tiba di Pos 2 Canggal Walangan.

Buatku setiap saat adalah moment.. Ketika kalian cape saat pendakian, berhentilah sejenak.. Makanlah cemilan dan minumlah secukupnya.. Atur napas.. Lihat sekitar, kalau ada object yang bisa kamu ambil untuk di foto.. Ekspresikan diri kalian, Supaya energy positif kembali menghampiri dan bersiap melanjutkan perjalanan lagi..

Pukul 17.30 WIB kami tiba di Pos 3 Cacingan, full trek nanjak teroooosss.. hahaha.. tetap semangat..

Sekira ‘nge-trek’ setengah jam dari Pos 3, kami pun tiba di Pelawangan Patakbanteng, tenda sudah berdiri, ada juga terlihat tenda ‘toilet’ yang agak terpisah.

Jam menunjukkan pukul 18.10 WIB. Malam cerah berbintang, tak kami sia-siakan untuk bercengkrama dengan kawan-kawan seperjalanan sambil gorang-goreng makanan yang kami bawa..

Day 2 Plawangan Sunrise Camp – Puncak Prau

Selepas Sholat Subuh kami bergegas menuju puncak Prau (2.565 MDPL), ternyata hanya 10 menit kami telah tiba di puncaknya. Brrrrr.. angin yang berhembus mencoba menembus jaket ‘Bulu Angsa’ yang aku pakai.

Alhamdulillah, pendakian yang cukup menggigit menuju Puncak Gunung Prau dari Patak Banteng dengan trek yang terus mendaki dan terus mendaki.. Rasa letih terbalaskan dengan melihat Karya Ciptaan Allah sepanjang perjalanan menuju Puncak. Makin ku mengerti, mengapa para pendaki rela melakukan pendakian dengan trek-trek yang wow Amazing.

Berulang kali ku ucapkan kekagumanku atas KaryaNya..

Masya Allah

Subhanallah wal Hamdulillah Wa Laailaaha illallah

Allahu Akbar

Syukurku atas Mu Ya Allah

Atas kesempatan yang Kau berikan di usia ku yang tak lagi belia.

Semakin menyadari.. betapa kita perlu untuk merealisasikan apapun itu yg ada dalam pikiran dan hati kita. Selama itu positif dan membuat kita bahagia..

Just do It

Tidak ada kata terlambat kawan.

Dan Allah akan tunjukan kita dengan orang2 yang tepat untuk membersamai kita.

Semoga aku selalu diberikan kesehatan & kesempatan untuk mengikuti Trip selanjutnya.

Percayalah….

Dengan Kebersamaan

Kamu bakal lebih kuat dari apa yang kamu bayangkan

“The Ngesot Adventure”

Kalian penyemangat..

Story By : Evi Susanti

Kilas Balik Menggapai Puncak Sejati Raung

Menggapai Puncak Sejati Raung

Mau Tau Gimana Puncak Sejati Raung Tahun 2009-an? Ini Ceritanya…

Petualangan hari pertama (Rabu, 4 Maret 2009)

Setelah packing ulang dan sarapan pagi buatan Ibu Suto, kami pun berpamitan untuk memulai mendaki Gunung Raung. Untuk mengirit biaya kami hanya menggunakan 3 ojek motor untuk membawa 5 carrier + 1 orang anggota team. Memang untuk sampai ke Pos I/Pondok Pak Sunarya (916 MDPL) Perjalanan bisa ditempuh dengan ojek motor dari rumah Pak Suto dengan harga Rp 25.000/motor. Tapi kami memilih yang naik ojek carriernya saja, hehehe…

Pukul 11.45 WIB Team mulai bergerak, melewati jalan aspal perkampungan, nampak spanduk TWKM PATAGA masih terpasang rapi di Balai Desa, tak lama kemudian kami pun menjumpai Wana Wisata Air Terjun Tirto Kemanten. Setelah itu, Perjalanan dilanjutkan melewati jalan tanah yang dikanan-kirinya bukit-bukit yang telah berubah menjadi perkebunan kopi dan alpukat. Setelah melewati jembatan Dam atau bendungan, jalan tanah mulai menanjak. Pukul 12.35 WIB kami tiba di Pos I/Pondok Pak Sunarya (916 MDPL).

Pos ini merupakan sumber mata air terakhir. Di depan pondokan terdapat plang arah panah menunjukkan jalur menuju sungai. Setelah mengisi air 12 liter/orang dan makan siang dengan menu roti tawar + keju + sosis kami pun memulai pergerakan menuju target Camp yaitu Camp Cemara (1.777 mdpl). Beban yang kami bawa diluar air rata-rata 25 kg/orang ditambah air 12 liter/orang, bisa dibayangkan jumlah beban yang harus dibawa perorang memang menyimpang jauh dari batas ideal 1/3 berat badan kami masing-masing.

Selepas Pos I jalur cukup landai diawali dengan menelusuri sisa areal perkebunan kopi dan dilanjutkan dengan memasuki hutan yang di beberapa tempat telah ditebangi baik untuk diambil kayunya maupun akan dibuka untuk dijadikan lahan perkebunan, disini jalur agak membingungkan karena tidak terdapat string line (mungkin dahulunya ada kemudian hilang karena adanya penebangan-penebangan pohon).

Hujan pun turun dengan deras. Beban yang berat bertambah berat, ditambah puluhan pacet yang bergelayutan pesta pora disekujur badan, dari kaki, tangan, perut sampai leher. Tidak ada yang terbebas dari emutan pacet dan gigitan agas hutan itu.

Stamina team kami turun drastis yang memang kurang beristirahat semenjak dari Jakarta. Pukul 16.54 WIB Team memutuskan untuk membuka “lapak” yang ada di samping jalur. Kami sebut sebagai “Lapak Lebay (1.150 MDPL)”.

Malam ini kurang bersahabat, hujan dan angin terus menderu sampai pagi. Disela-sela evaluasi dan briefing, kami menghitung penghasilan pacet hari ini, rata-rata mendapatkan 15-20 ekor. Lumayan lah…

Petualangan hari kedua (Kamis, 5 Maret 2009)

Pukul 05.57 WIB korlap hari ini sudah mempersiapkan menu makan pagi (nasi, sayur sosis, empal sapi). Diluar tenda, hujan masih saja mengguyur bumi. Waduh jadi males nih…

Setelah hujan reda kami pun segera packing. Pukul 12.10 WIB kami segera melanjutkan pergerakan masih dengan target yang sama Camp Cemara (1.777 MDPL). Jalan tertutup rapat oleh semak dan duri sehingga harus menggunakan “tramontina” untuk membuka jalur, cukup membuat pergerakan menjadi lambat.

Pukul 13.38 WIB hujan pun kembali turun, cukup deras. Flysheet segera dibentangkan, Coffe Break diketinggian 1.400 mdpl dengan menu roti, keju, sauce kacang merah. Nikmat…

Pukul 15.00 WIB kembali melanjutkan pergerakan masih dengan medan yang sama menembus duri rotan. Semua cover carrier hancur lebur terkoyak-koyak keganasan duri rotan tersebut. Pukul 16.45 WIB team memutuskan mebuka “lapak” diketinggian 1.429 MDPL. Kami sebut sebagai “Lapak Hiperbol”.

Seperti hari kemarin hujan turun sampai pagi walaupun sempat berhenti beberapa jam. Penghasilan pacet hari ini, rata-rata mendapatkan 5-10 ekor.

Petualangan hari ketiga (Jumat, 6 Maret 2009)

Seperti biasa pukul 05.57 WIB korlap hari ini sudah mempersiapkan menu makan pagi (nasi goreng empal sapi). Target hari ini masih tetap sama Camp Cemara (1.777 MDPL).

Pukul 10.07 WIB Team mulai bergerak, menembus kerapatan alang-alang, duri dan pohon jelatang (penyengat). Pukul 12.15 WIB Coffe Break di lahan terbuka dengan ketinggian 1.600 mdpl dengan menu roti, cereal, coklat. Cuaca saat ini cerah, dikejauhan nampak pemandangan kota-kota.

Pukul 13.40 WIB Team kembali melanjutkan pergerakan. Jalan mulai menanjak, duri-duri dan pacet sama sekali tidak berkurang banyaknya. Akhirnya kami memasuki area yang didominasi pohon pinus. Pukul 16.00 WIB kami tiba di Camp Cemara (1.777 MDPL) dan team memutuskan untuk membuat camp.

Malam ini cuaca sangat bersahabat, terang bulan, kerlip bintang di angkasa, nyala api unggun, ditemani lagu Ebiet dan Iwan Fals menambah nikmat rasa kopi hitam yang kami sruput dengan manja. Penghasilan pacet hari ini berkurang, rata-rata hari ini hanya mendapatkan 5 ekor saja.

Petualangan hari keempat (Sabtu, 7 Maret 2009)

Setelah packing dan sarapan pagi kami bergegas melanjutkan pergerakan, tidak tanggung-tanggung target yang harus dikejar adalah “Summit Attack” atau Pos IV/Camp 9 Pataga SBY (3.023 MDPL). Karena dari hasil evaluasi dan briefing semalam apabila hari ini tidak bisa mencapai Camp 8 – Camp 9 Pataga SBY, maka diputuskan team akan kembali turun ke dusun Wonorejo.

Pukul 08.00 WIB start pergerakan meninggalkan Camp Cemara (1.777 MDPL). Selepas Camp Cemara kondisi jalur cukup berat, nyaris tanpa bonus namun beban di carrier telah berkurang membuat pergerakan agak lebih cepat. Hujan kembali turun dengan deras tapi tidak menyurutkan perjuangan kami untuk mencapai “Sejati”.

Pukul 11.50 WIB kami makan siang diketinggian 2.150 MDPL. Segera flysheet kami bentangkan untuk menahan sekaligus menampung air hujan. Setelah makan siang pergerakan pun dilanjutkan, motivasi untuk mencapai Puncak Sejati membuat kami seolah tak kenal lelah untuk mencapai “Summit Attack” pada hari ini.

Pukul 16.40 WIB kamipun tiba di Camp 8 Pataga SBY (2.675 MDPL). Perasaan haru menyelimuti kami, walaupun medan yang berat di tambah hujan yang mengguyur ternyata tidak membuat kami hilang semangat untuk menggapai Puncak Sejati. Segera kami mendirikan tenda dan memasak menu makan malam, evaluasi dan briefing pun segera digelar untuk menghemat waktu istirahat kami. Penghasilan pacet hari ini lebih sedikit dari biasanya, rata-rata cuma mendapatkan 2 ekor.

Petualangan hari kelima (Minggu, 8 Maret 2009)

Pukul 05.00 WIB korlap hari ini telah menyiapkan menu makan khusus untuk muncak sekaligus mengecek peralatan panjat yang harus dibawa untuk perorangan dan kelompok.

Pukul 06.00 WIB kami pun memulai pergerakan dengan membawa peralatan yang telah dipersiapkan semalam, sebagian barang bawaan ditinggal didalam tenda di Camp 8. Harness, cowstail, figure of eight, jummar telah terpasang rapi dibadan. Medan yang dilalui cukup menanjak, jalur terbuka jelas. Pukul 08.56 WIB kami tiba di Puncak Palsu Kalibaru (3.159 MDPL).

Kabut menyelimuti, angin meraung-raung…

Segera kami mengikatkan kernmantel ke harness yang kami pakai, “moving together” berjalan di tebing-tebing terjal yang dikanan-kirinya jurang menganga.

Selepas Puncak Palsu jalur menyusur turun punggungan sempit. Bagian yang sulit mulai terasa ketika mulai mendaki ke Puncak 17, karena harus melalui 2 tebing yang terjal. Satu persatu kami mulai memanjat, gerimis pun mulai turun, sejenak kami berdoa semoga diberikan kekuatan dan kemudahan mencapai “Puncak Sejati”.

Menaiki kubah Puncak 17 dengan kondisi bebatuan dan pasir yang rapuh dan mudah ambrol, sementara di bawah menanti jurang yang puluhan meter dalamnya.

Begitu leader telah memasang pengaman di Puncak 17, anggota team yang lain menyusul menggunakan jummar sebagai alat bantu yang sekaligus mengamankan tubuh mereka hingga tiba di atas.

Saat menuruni Puncak 17, dekat dengan ujung Curah Malang (ini sebutan penduduk setempat untuk jurang yang dalam) bergantian kami rappelling, dan berpindah ke punggungan berikutnya untuk mencapai trek terakhir menuju Puncak Sejati.

Didepan nampak berdiri kokoh barisan batu besar yang disebut sebagai Puncak Tusuk Gigi. Jika dilihat sekilas dari bawah, tidak nampak adanya jalur untuk mencapai Puncak Tusuk Gigi tersebut, ternyata masih ada stringline TWKM Pataga yang diikatkan ke bebatuan, cukup membantu.

Puncak Sejati Raung

Pukul 16.00 WIB team tiba di Puncak Sejati Raung (3.344 MDPL). Segera kami sujud syukur, saling berjabat tangan merayakan kesuksesan ini. Sore ini cuaca cerah bersahabat, dari sini pemandangan nampak begitu indah. Gunung Argopuro.. Mahameru.. Agung.. Selat Bali.. begitu jelas terlihat.

Namun sayang Handy Cam yang kami bawa tidak bisa berfungsi, jadi kami mengabadikan moment ini hanya dengan Camera Digital saja. Menyebalkan…

Setelah mengambil beberapa gambar kamipun bergerak turun, bekejaran dengan datangnya gelap. Doa kembali dipanjatkan semoga diberikan kemudahan dan kekuatan.

Pukul 18.10 WIB kami tiba di area kubah Puncak 17. Gelap pun datang, segera kami kenakan headlamp yang kami bawa, lalu tetap bergerak turun. Angin terus menderu-deru membuat tubuh kami bergoyang-goyang, raincoat dan jaket yang kami pakai tidak cukup ampuh untuk melawan dingin, tubuh kami menggigil bergetaran.

Malam itu angin begitu keras berhembus, suara raungannya.. dinginnya.. menelan habis tubuh-tubuh kami yang berjalan terseok-seok dibibir kawah selepas menapaki Puncak Sejati Raung. Kabut perlahan pergi, bulan purnama.. bintang-bintang.. menampakkan keindahannya. Dikejauhan nampak kerlap-kerlip lampu.. suasana kota dan pancaran cahaya lampu kapal laut yang tengah bersandar di pelabuhan..

Menuruni Puncak 17 jalurnya paling sulit apalagi di tebing yang dari puncak, kami lalui dengan rappeling, sehingga memakan waktu yang cukup lama, sementara itu dingin terasa sangat menusuk tulang dan angin yang meraung-raung menebarkan banyak pasir sehingga mengganggu pandangan.

Akhirnya kami berhasil juga menuruni Puncak 17 dengan selamat. Namun, beku ddidalam kegelapan tak bisa dihindarkan. Didepan masih ada satu tebing lagi, yang ini pun dapat kami lalui dengan baik. Akhirnya baru sekitar pukul 21:00 kami berhasil mencapai Puncak Palsu Kalibaru tanpa kekurangan sesuatu apapun. Bendera jalur yang kami tancapkan disepanjang jalur pendakian ternyata amat berguna sebagai penanda. Lebih-lebih pada saat gelap dan berkabut seperti saat ini.

Pukul 21.45 WIB kami tiba di Pos IV Pataga SBY (3.023 MDPL), dan perjalanan pun kami lanjutkan kembali hingga Camp 8 Pataga SBY (2.675 MDPL).

Petualangan hari keenam (Senin, 9 Maret 2009)

Karena lelah kejar target ke Puncak Sejati tidur kami semalam nyenyak sekali.

Pukul 13.15 WIB cuaca begitu hangat, setelah packing dan makan pagi dilanjut makan siang. Bergegas kami melanjutkan pergerakan turun dengan target rumah Pak Suto.

Sempat “mablang” salah jalur, tapi akhirnya berhasil menemukan jalur utama. Pukul 21.30 WIB kami tiba di Camp 2 Pataga SBY (1.431 MDPL). Terjadi sedikit accident ketika hendak tiba di Camp 2 ini, leader pergerakan “nyusruk” kejurang, untunglah (“untung”) masih tersangkut di batang pohon. Segera salah seorang anggota team meluncur kebawah menggunakan webbing.

Karena lelah team memutuskan untuk membuka camp di Camp 2 Pataga SBY ini.

Petualangan hari ketujuh (Selasa, 10 Maret 2009)

Pukul 08.15 WIB Setelah sarapan pagi dan packing kami melanjutkan pergerakan turun. Pukul 10.00 WIB tiba di Pos I/Pondok Pak Sunarya (916 MDPL).

Turun ke sungai untuk bersih-bersih sambil menunggu Mas Hasan & friends Para “Ojekker” WMC (Wonorejo Mokso Club). Hahaha..

Pukul 15.00 WIB Tiba di rumah Pak Suto yang sedang sibuk mencari contact person anak-anak Pataga SBY untuk jaga-jaga mengevakuasi team kami apabila belum sampai juga pada hari ini.

Raung.. Mau kok balik lagi..

Tapi Boong..

Sebuah Catatan Perjalanan

Menggapai Puncak Sejati Raung Via Kalibaru

Tahun 2009

Story by : Mang Ucuy

Gunung Lawu Via Candi Cetho – Estimasi Waktu Menggapai Puncak Hargo Dumilah dari Jakarta

Sharing kenapa saya akhir-akhir ini seneng Hiking.. Yang selama ini ngga kebayang Mengingat usia yang udah ngga muda, Tapi jiwa dan semangat tetep dong hehehe…

Dari dulu seneng sama alam, bayangin bisa jalan-jalan nikmati, nyentuh, merasakan langsung wildlife tapi belum kesampaian dari jaman sekolah, karena orang liat saya lemah lembut hayaaah ge-er. Jadi dipikir ngga mampulah, Tapi ternyata saya kuat hahaha…

Lewat hiking ngga cuman fisik yang dilatih tapi juga manajemen emosi, tidak mudah mengeluh, tenggang rasa, kepedulian terhadap lingkungan dan teman. Kenapa karena ada rasa kebersamaan, toleransi, saling bantu dengan tulus, saling memberi semangat. Nah, jadinya saya ketagihan.

Hal ini dapat melepas energi negatif dan bisa menjadi healing therapy juga buat saya.

Rasa kekeluargaan ini yg mereka tanamkan selama ini, Team yang solid juga salah satu kunci keberhasilan kita bisa sampai puncak. Dan balik lagi tentunya dengan aman selamat.

Bersyukur ketika memulai hiking lewat team The Ngesot Adventure. Dan ternyata saya berada di pilihan yang tepat. Alhamdulilah…

Day 1 Menuju Karanganyar, Jawa Tengah

Tiga belas jam sudah berada di kendaraan menuju kaki gunung Lawu via Candi Cetho dari Jakarta. Moda transportasi darat menjadi pilihan karena akses terdekat menuju basecamp bisa ditempuh via jalur darat.

Day 2 Candi Cetho – Target Pos 5 Bulak Peperangan

Pukul 09.00 WIB team tiba di pelataran parkir Candi Cetho, Carrier di turunkan dari mobil Elf yang kami sewa dari Jakarta. setelah isi tangki di warung sekitaran Candi dan pengurusan Simaksi, kami pun melakukan pendakian dengan target Pos 5 Bulak Peperangan (2.861 MDPL).

Menuju Pos 1 Mbah Branti (1.702 MDPL), jalur masih landai waktu tempuh sekitar 1 jam dari Pos Simaksi. Dari Pos 1 Mbah Branti dilanjut menuju Pos 2 Brak Seng, jalur mulai menanjak waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

Jam di tangan menunjukkan pukul 16.08 WIB ketika team sweaping sampai di Pos 2 Brak Seng (1.906 MDPL), kami pun melanjutkan pendakian menuju Pos berikutnya.

Dua jam yang melelahkan, akhirnya kami pun tiba di Pos 3 Cemoro Dowo pukul 18.05 WIB. Team memutuskan nge-Camp di Pos ini di ketinggian 2.251 MDPL. Dengan pertimbangan kondisi fisik yang butuh istirahat, kondisi yang sudah gelap dan di Pos ini terdapat sumber air.

Day 3 Cemoro Dowo – Mbok Yem

Selepas sarapan pagi dan re-packing, kami pun meninggalkan Cemoro Dowo menuju Pos selanjutnya dengan target Warung Mbok Yem.

Menuju Pos 4 jalur pendakian semakin berat dan terjal, pukul 10.11 WIB team tiba di Pos 4 Penggik yang berada di ketinggian 2.550 MDPL.

Menuju Pos 5 Bulak Peperangan

Selepas Pos 4 jalur mulai ramah, melewati sabana, hujan dan kabut turun berbarengan di jalur pendakian, sekitar 2 jam lepas dari Pos 4. Team tiba di Pos 5 Bulak Peperangan, di ketinggian 2.861 MDPL. Waktu menunjukkan pukul 11.59 WIB.

Menuju Warung Mbok Yem (Warung Tertinggi di Indonesia)

Jalur menuju Gupak Menjangan masih landai di dominasi sabana, Pos 6 Gupak Menjangan berada di ketinggian 2.952 MDPL, dilanjutkan pendakian menuju Pasar Dieng (Pasar Setan Gunung Lawu), melewati dominasi pohon-pohon Cantigi dan beberapa pohon Edelweis. Pasar Dieng berada di ketinggian 3.104 MDPL. Pukul 15.00 WIB team tiba di warung Mbok Yem.

Warung pecel legenda Mbok Yem. Salah satu ikon Gunung Lawu yang bikin penasaran para pendaki. Warung di ketinggian 3.142 MDPL. Bagaikan oase bagi kami yang melewati jalur Cetho.

Teh panas dan nasi pecelnya lansung mengobati rasa lapar, dingin dan lelah. Kita juga bisa istirahat dipondok miliknya yang hangat dan nyaman.

Pukul 17.00 WIB, hujan turun semakin deras, kami memutuskan bermalam di Warung Mbok Yem dan melanjutkan ke Puncak Hargo Dumilah esok hari.

Day 4 Warung Mbok Yem – Puncak Lawu 3.265 MDPL

Pukul 05.30 WIB kami bergegas menuju Puncak Lawu, jalur menanjak tanpa bonus ini di dominasi pohon cantigi dan beberapa pohon edelweis.

Alhamdulillah, Pukul 06.20 WIB kami tiba di Puncak Lawu yang ditandai dengan sebuah tugu batu bertuliskan sisi depan PUNCAK LAWU (HARGO DUMILAH) 3.265 MDPL.

Bukan ketinggian berapa yang dicapai, tapi bagaimana setiap perjalanan dalam melalui lintasan membawa perubahan dalam pribadi pendakinya. Setiap gunung menceritakan kisah perjuangannya masing-masing.

Terima kasih, The Ngesot Adventure bersama kalian bisa merasakan lagi arti kebersamaan, ketulusan, persahabatan, kekeluargaan dan keceriaan itu ada.

Salam hangat dan Sampai Jumpa Lagi…

Story By : Rini Kartika

Gunung Rinjani, Surga Indonesia di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat ini memiliki keindahan yang tiada tara. Gunung yang termasuk ke dalam Gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia ini memiliki ketinggian 3.726 MDPL. Gunung Rinjani termasuk ke dalam Seven Summit Indonesia, berada di posisi ketiga dalam daftar Seven Summit di Indonesia. Gunung Rinjani terletak di perlintasan garis imajiner Wallacea yang menjadi perbatasan ragam flora dan fauna tipe Asia dan Australia. Banyak jenis flora dan fauna eksotis di kawasan Gunung Rinjani. Seperti trenggiling, burung penghisap madu, musang rinjani, lutung budeng, hingga kijang.

Segara Anak

Segara Anak

Di Gunung Rinjani kamu akan menemukan keindahan Segara Anak, Segara Anak adalah danau yang ada di kawah Gunung Rinjani. Nama Segara Anak memiliki arti “anak laut” dalam bahasa sasak. Danau ini terletak pada ketinggian kurang lebih 2000 mdpl. Jika kamu mendaki Gunung Rinjani, kamu akan melintasi danau ini. Danau Segara Anak luasnya mencapai 1.100 hektar dengan kedalaman 230 meter. Pemandangan Segara Anak juga terdapat di mata uang Rp 10.000 tahun 1998.

Plawangan Sembalun

Gunung Yang Romantis

Gunung Rinjani menjadi salah satu Gunung Romantis yang favorit. Pemandangan Sunset yang terbaik berada di Plawangan Sembalun. Foto dan bersantai berdua pasanganmu sangat cocok di Gunung ini.

Gunung Rinjani juga punya Padang Savana Sembalun Lawang. Savana ini merupakan titik mula pendakian ke puncak Rinjani. Di sini juga terdapat bekas jalur aliran lahar dingin.

Di Gunung ini juga kamu akan menemukan Bunga “Abadi” Edelweiss. Keindahan yang tiada tara akan tersaji di setiap perjalanan kamu di Pendakian Gunung Rinjani.

Jalur Pendakian

1. Jalur Sembalun

Jalur Sembalun adalah yang paling terkenal di antara semua jalur pendakian. Sembalun adalah kecamatan di Lombok Timur yang juga merupakan daerah dataran tinggi.

Basecamp Sembalun berada di ketinggian sekitar 1.156 MDPL.

2. Jalur Senaru

Jalur Senaru sangat berbeda dengan Jalur Sembalun, di jalur ini lebih hijau karena vegetasi hutan heterogen. Basecamp Senaru lebih rendah daripada Basecamp Sembalun. Berlokasi di ketinggian 601 MDPL.

3. Jalur Aik Berik

Jalur Aik Berik adalah jalur baru yang berada di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah. Pos pendaftaran berada di Jalan Raya Desa Aik Berik dan berdekatan dengan tempat wisata Air Terjun Benang Kelambu dan Air Terjun Benang Stokel. Tinggi Plawangan ini sekitar 2.500 MDPL.

4. Jalur Timbanuh

Jalur Timbanuh berada di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Lombok Timur. Pos pendakiannya berada di ketinggian sekitar 800 MDPL. Fasilitas yang ada di Jalur Timbanuh masih tergolong minim.